Akhir Pekan yang Menggiurkan
Tepat pukul 09.00 kami keluar flat hendak mengunjungi beberapa
destinasi di Singapura. Menikmati akhir pekan ingin rasanya mendapatkan hal-hal
baru untuk kemudian disebarkan dan diterapkan. Seperti biasa dari halte Jurong
West kami menunggu bis datang. Bis kemudian menuju terminal atau disebut bus
interchange di Boon Lay. Dari Boon Lay kami naik MRT menuju Stasiun Dhoby
Ghaut. Sejenak menunggu teman di stasiun Dhoby Ghaut, bersama kami berjalan
menuju museum. Sempat beberapa kali bertanya dan salah jalan, maklum teman kami
Radhiyah, yang menjadi guide kami sedikit bingung kalau masalah arah
jalan hehe. Sampai di depan bangunan National Museum saya sedikit terbelalak.
Elok sekali bangunannya. Putih, elegan, sepertinya bernuansa belanda modern.
Kami masuk dengan menunjukkan kartu mahasiswa dengan membayar seharga lima
dolar. Tak kalah elok bangunan dalamnya, megah dan berasitektur tinggi. Kami
melihat bagaimana etnis China masuk ke Singapura. Dahulu Jepang yang juga
sempat singgah ke Singapura. Mereka tidak menyuakai etnis China dan
memusuhinya, sehingga orang china banyak yang menyamar menjadi melayu dengan
menggunakan sarung dan songkok. Museum ini di desain dengan rapi, ada ruang
yang khusus menggambarkan sejarah lalu dan ada ruang yang menggambarkan masa
kini di era digital. Dengan peralatan canggih dan kreatifitas tiap partikel
didalamnya, saya merasa masih butuh banyak belajar untuk dapat berkontrinusi
lebih di tanah air kelak.
Di hari yang sama pula. Dari National Museum kami beranjak menuju
merlion park. Sempat kami berhenti sejenak untuk makan pagi sekaligus makan
siang. Sedikit kesulitan mencari kedai halal dan akhirnya kami singgah ke kedai
chiken rice yang cukup populer di Singapura. Dengan MRT kami
sampai ke stasiun Raffles menyusuri
keindahan dan kemewahan Singapura. Sambil menikmati es krim potong, kami sampai
di Marina Bay dan merlion park. Jadi ini tempat pelancong selalu mengambil
gambar. Tak jauh beda, kamipun mengambil gambar dengan asyiknya. Sebenarnya
yang patut diingat bukan netapa mempesona keindahannya, tapi bagaimana system
kerja mereka hingga dapat mendirikan kemewahan sedemikian rupa.
Kami melepaskan penat di Masjid tak jauh dari kawasan Marina Bay.
Masjid bawah tanah yang bersih nan sejuk. Selayaknya beginilah keadaan masjid,
agar siapapun yang singgah akan merasa nyaman dan tentram.
Pantai menjadi destinasi pilihan kami selanjutnya. Sentosa namanya. Pantai sulapan yang memukau. Bersih, cantik nan elegan. bisa dibuktikan dengan berkunjung langsung kesana. Pasirnya yang putih bersinar sungguh menggiurkan. Pasir yang mereka beli dari Indonesia. Negeriku ini kaya raya, bisakah kedepan kita pandai bersyukur denga memanfaatkan kekayaan sebaik-baiknya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar