Kamis, 25 Februari 2016

SG, 25 Oktober 2015



Akhir Pekan yang Menggiurkan
Tepat pukul 09.00 kami keluar flat hendak mengunjungi beberapa destinasi di Singapura. Menikmati akhir pekan ingin rasanya mendapatkan hal-hal baru untuk kemudian disebarkan dan diterapkan. Seperti biasa dari halte Jurong West kami menunggu bis datang. Bis kemudian menuju terminal atau disebut bus interchange di Boon Lay. Dari Boon Lay kami naik MRT menuju Stasiun Dhoby Ghaut. Sejenak menunggu teman di stasiun Dhoby Ghaut, bersama kami berjalan menuju museum. Sempat beberapa kali bertanya dan salah jalan, maklum teman kami Radhiyah, yang menjadi guide kami sedikit bingung kalau masalah arah jalan hehe. Sampai di depan bangunan National Museum saya sedikit terbelalak. Elok sekali bangunannya. Putih, elegan, sepertinya bernuansa belanda modern. Kami masuk dengan menunjukkan kartu mahasiswa dengan membayar seharga lima dolar. Tak kalah elok bangunan dalamnya, megah dan berasitektur tinggi. Kami melihat bagaimana etnis China masuk ke Singapura. Dahulu Jepang yang juga sempat singgah ke Singapura. Mereka tidak menyuakai etnis China dan memusuhinya, sehingga orang china banyak yang menyamar menjadi melayu dengan menggunakan sarung dan songkok. Museum ini di desain dengan rapi, ada ruang yang khusus menggambarkan sejarah lalu dan ada ruang yang menggambarkan masa kini di era digital. Dengan peralatan canggih dan kreatifitas tiap partikel didalamnya, saya merasa masih butuh banyak belajar untuk dapat berkontrinusi lebih di tanah air kelak.
Di hari yang sama pula. Dari National Museum kami beranjak menuju merlion park. Sempat kami berhenti sejenak untuk makan pagi sekaligus makan siang. Sedikit kesulitan mencari kedai halal dan akhirnya kami singgah ke kedai chiken rice yang cukup populer di Singapura. Dengan MRT kami sampai  ke stasiun Raffles menyusuri keindahan dan kemewahan Singapura. Sambil menikmati es krim potong, kami sampai di Marina Bay dan merlion park. Jadi ini tempat pelancong selalu mengambil gambar. Tak jauh beda, kamipun mengambil gambar dengan asyiknya. Sebenarnya yang patut diingat bukan netapa mempesona keindahannya, tapi bagaimana system kerja mereka hingga dapat mendirikan kemewahan sedemikian rupa. 
Kami melepaskan penat di Masjid tak jauh dari kawasan Marina Bay. Masjid bawah tanah yang bersih nan sejuk. Selayaknya beginilah keadaan masjid, agar siapapun yang singgah akan merasa nyaman dan tentram.



Pantai menjadi destinasi pilihan kami selanjutnya. Sentosa namanya. Pantai sulapan yang memukau. Bersih, cantik nan elegan. bisa dibuktikan dengan berkunjung langsung kesana. Pasirnya yang putih bersinar sungguh menggiurkan. Pasir yang mereka beli dari Indonesia. Negeriku ini kaya raya, bisakah kedepan kita pandai bersyukur denga memanfaatkan kekayaan sebaik-baiknya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar