Sabtu, 18 Februari 2017

Cerita Hujan

Pada setiap rintiknya, tanyakan, apa rindumu masih sebesar dulu?
#
Katanya kau menumbuhkan, tapi ternyata juga menghapus. Kau hujan.
#
Pada waktu itu.. hujan.
Yang aku tau tak ada yang basah,
Karena pakai mantel sama helm. Wkwk.
#
Pada waktu itu.. hujan.
Yang aku tau tak ada yang basah,
Kecuali hati yang kau tinggalkan.
#
Aku tetap bertanya, apa bedamu dengan hujan?
Yang aku pahami, kau dan dia sama2 keindahan.
#
Walu hujan.. dia tetap pergi sekolah.
*puisi di LKS pas SD.
#
Hujan.. aku tak benar-benar membencimu.
Karena padamu, ada kisahnya.
#
Selimut bisa dibeli.
Tapi tidak dengan rintik hujan, apalagi kisahnya.
#
Tapi alam sering memberi harapan palsu, sepertinya terang tetiba huja.
Seperti kuliah besok, katanya libur tetiba masuk. Wkwk.
#
Syukur padaNYA.
Terimakasih hujan,
Hadirmu, kami semua berkenalan. :)
#

Malam itu hujan, kami sekelas di grup WA bersahut puisi tentang hujan. Akupun turut di dalamnya. Dalam puisiku, aku tak bisa bercerita kecuali tentangnya.

Kelas baru kami, Pascasarjana MPBA-D 2017 semoga membawa berkah.  :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar