Sabtu, 19 Maret 2016

Tapi Luka Selalu Ada Bekasnya

Aku ingat seorang teman berkata kepadaku. Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa keimanan seseorang salah satunya dapat diukur dengan perangai kita yang suka menyakiti orang lain. Tak tau dari ucapan, maupun perilaku yang kurang berkenan.
Belakangan sering aku melakukannya, entah itu ucapan yang terlalu angkuh dan cenderung meremehkan, ucapan yang melukai perasaan, begitupun perbuatan yang sering aku tidak memikirkannya sebelum bertindak.

Semakin sering menyakiti, semakin tampak betapa tipisnya iman ini. Aku pasti telah jauh dariNya, melupakan segala kemurahanNya.

Orang bisa saja memaafkan, tapi luka selalu ada bekasnya. Maka sekali lagi, berhati-hatilah dalam bersikap, dengan siapapun apalagi dengan orang yang kita cintai.
Perbaiki hubungan horizontal, karena itu sangat berpengaruh pada urusan vertikal.

Semoga tak ada lagi kau menanam luka pada setiap yang berhati mutiara..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar