Jatuh Bangun Datang Bersama
Fainaa ma’al ‘usri yushro. Maka
sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Ayat al Quran yang tadi baru
disinggung oleh salah satu dosen. Aku mulai mencoba memahami keadaan akan
kenyataan yang tersirat dalam ayat tersebut. Coba perhatikan dari realita seekor
lalat, sayap satunya mengandung racun dan sayap satunya adalah penawarnya. Dari
buah durian yang baunya menyengat dan menyebabkan mabok duren kalau
terlalu berlebihan, ternyata kulit duren adalah penawar bau dan maboknya.
(Caranya tuangkan air kedalam ruas kulit duren lalu minum air tersebut
dan buktikan sendiri khasiatnya). Kemudian penawar mules pedasnya cabe adalah
tangkai cabe itu sendiri. Aku mau tidak mau harus percaya bahwa ketika kita
jatuh dan nyaris berada pada garis putus asa maka sebenarnya disitulah ada setitik
cahaya terang yang menanti untuk kita kembali bangkit. Aku jadi ingat juga
petuah salah satu guru, (semoga Allah selalu memberkahi hidupnya). Bahwa beruntung
bagi yang terjangkit penyakit galau karena disitulah obat move on segera datang.
Tapi sayang, ini semua berlaku hanya pada manusia yang mau membuka mata dan
hati. Maka ia akan tetap bisa melihat meski gelap sekalipun. Maka ia mampu merubah
keadaan sesulit apapun.
Lalu pertanyaannya, bagi yang terlena pada sebuah kemudahan apa
mungkin kesulitan akan segera menjemputnya?? Ah hukum positif negative memang
selalu tarik menarik.
Wallahu a’lam bissowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar